17/03/11

Kaka Masih Butuh Operasi Lanjutan

Kaka dinyatakan masih memerlukan operasi tambahan karena cederanya dinilai belum sembuh total.

Oleh Anugerah Pamuji

18 Mar 2011 08:45:00

Kaka - Real Madrid (Getty Images)
Galeri Foto
Perbesar
Kaka - Real Madrid (Getty Images)

Terkait

Tim

Figur

Gelandang serang Real Madrid Kaka sejatinya masih harus menjalani sejumlah operasi dalam penanganan cederanya agar menuai kepulihan secara menyeluruh. Setidaknya demikian diungkapkan dokter klub Sao Paulo Rene Atala yang dilansir Cadena Ser.

Atala percaya, bila Kaka mengikuti program operasi lanjutan, maka permasalahan cederanya itu akan tuntas total.

Kabar terbaru menyebutkan Kaka baru saja mengirimkan hasil MRI scan ke Atala untuk meminta analisisnya. Dan sang dokter pun bereaksi dengan mengatakan Kaka masih menderita kerusakan ligamen dan butuh operasi lagi.

Kendati begitu, Dr. Martens, spesialis asal Belgia yang mengoprasi Kaka sebelumnya, mengakui Kaka telah terbebas dari cedera dan dianggap sudah membaik.

Menurutnya, yang diperlukan Kaka saat ini hanyalah mengembalikan mental dalam dirinya dan menghapus intimidiasi karena cedera ini.

13/03/11

Milan Tertahan Di San Siro Milan gagal menjauh dari kejaran Inter dengan hanya meraih poin satu pekan ini.

Oleh M Yanuar F

Robinho (M), Codrea (B) - Milan-Bari - Serie A
 (Getty Images)
Galeri Foto
Perbesar
Milan gagal melebarkan jarak angka dengan Inter di klasemen Serie A Italia. Laga di giornata ke-29 mereka dituntaskan dengan hasil imbang 1-1 kala menjamu tim penghuni dasar klasemen Bari di San Siro, Minggu (13/3) malam WIB.

Hasil tersebut menjadi kerugian bagi Milan yang sebelumnya berkesempatan memperlebar selisih poin menjadi tujuh angka.

Milan pun harus puas dengan 62 angka, tetap terpisah lima poin dari Inter yang menduduki tempat kedua. Sedangkan bari juga masih bertahan di dasar klasemen dengan 17 angka.

Milan sejatinya menguasai jalannya pertandingan di laga ini. Sejumlah kesempatan mencetak gol juga diperoleh pasukan Max Allegri sepanjang 90 menit laga.

Sundulan Robinho di menit ketujuh misalnya, yang hanya tipis elebar dari gawang, atau sepakan Zlatan Ibrahimovic di menit 26 yang masih bisa dibendung Jean Francois Gillet.

Sedangkan Bari yang mendapat kesempatan pertama mencetak gol di menit 39 berhasil memaksimalkannya. Adalah Gergely Rudolf yang bisa melesakkan bola ke gawang Cristian Abbiati lewat tendangan bebas yang diatur dengan baik oleh Sergio Almiron.

Milan tak tinggal diam. Ibra sempat memiliki kans menyamakan kedudukan tiga menit berselang lewat tendangannya. Namun bola masih mengenai badan pemain Bari dan hanya berujung sepak pojok.

Di paruh kedua, pasukan Milan bisa mencetak dua gol dalam 15 menit pertama. Akan tetapi wasit menganulirnya karena pencetak gol tersebut tertangkap offside sebelum melesakkan bola ke gawang.

Di menit 72, Ibra kembali mendapat kesempatan untuk mencetak gol, namun bola hasil tendangannya melebar. Semenit kemudian dia mendapat kartu merah karena melakukan pelanggaran berbahaya kepada pemain belakang Bari.

Namun hilangnya satu pemain ini membuat Milan semakin berhasrat untuk mencetak gol. Hasilnya di menit 82, gol penyama kedudukan bisa tercipta lewat kontribusi Antonio Cassano yang memaksimalkan umpan silang Luca Antonini.

Di sepuluh menit terakhir, Milan terus menekan pertahanan Bari. Namun rapatnya pertahanan tim tamu memaksa Milan harus puas dengan hasil seri 1-1.

Mobil Tanpa Supir: Diperintah oleh Pikiran

Senin, 21 Februari 2011 | 14:17 WIB

Spectrum
Riset mengemudikan mobil dengan perintah pikiran di Berlin
BERLIN, KOMPAS.com -  Inilah cerita terbaru dari riset mobil yang dijalankan tanpa pengemudi  langsung oleh tim AutoNOMOS dari Freie Universität Berlin’s, Jerman.Tim ini sejak 2006  sedang melakukan penelitian, mengembangkan sistem dengan target, nanti mobil tidak lagi memerlukan pengemudi alias mobil jalan sendiri.   
Sebenarnya Oktober lalu, tim dari universitas ini juga melakukan percobaan yang sama. Namun waktu itu dengan menggunakan VW Passat sebagai taksi yang diperintahkan oleh penumpang melalui pikiran. Riset merupakan bagian dari program “MadeInGermany”.
Khusus untuk taksi digunakan perlengkapan tambahan yaitu, GPS, kamera video, pemindai lanser di dalam mobil dan radar untuk menuntun jalan mobil mobil secara otomatis. Selanjutnya perintah dilakukan melalui iPad.

Brain Power
Nah, kali ini, tim tersebut masih menggunakan VW Passat Variant 3c yang dimodifikasi.  Sebagai alat penghubung antara otak manusia dan sistem kontrol pada mobil, tim  sistem koneksi (interface) buatan Emotiv, yaitu EOPC. Program ini disebut  oleh tim -  pimpinan profesor Raul Rojas  - sebagai aplikasi “BrainDriver” . Tujuan menguji proyek yang disebut “Brain Power”.
Tim menggunakan sinyal biolektrik yang dipasang di kepala “pengemudi” melalui 16 sensor electroencephagraphy  (EEG),  neuroheadset  yang  mencatat aktivitas otak.  EEG dibuat oleh perusahaan Emotiv dari San-Francisco, untuk permaian elektronik dengan perintah otak.   
Setelah duduk di belakang setir, pengemudi melakukan beberapa kali “latihan mental”, belajar menggerakan obyek virtual dengan pikiran. Setiap gerakan dihubungkan ke bentuk aktivitas otak yang berbeda dengan perintah belok kiri, belok kanan, tancap gas dan sebagainya. Periset kemudian memasukkan perintah ini ke WVPassat yang dilengkapi dengan komputer perintah drive by wire.
Pada tes pertama, mobil  berjalan sendiri menuju ke persimpangan. Pada titik tertentu, manusia yang berada di dalamnya cukup menggunakan pikiran untuk memerintahkan berbelok. Sedangkan pada tes kedua - dilakukan di bandara lama Berlin Tempelhof - pengemudi terus-menerus mengontrol setir, pedal gas dan rem melalui pikiran. Hasilnya, masih terjadi keterlambatan antara mental dan reaksi kendaraan yang sesungguhnya.
Video riset ini sudah dipublikasikan di internet. Dikatakan,  riset “Brain Driver” baru sebatas uji-coba dan belum siap digunakan di jalan raya. Namun nantinya, jika sudah siap, akan meningkatkan kemampuan orang mengemudikan mobil, khususnya bila dilengkapi dengan sistem mengemudi sendiri.  
Penulis: Zulkifli BJ
Editor: Zulkifli BJ
Spectrum
Sumber :

Button Panik, Kekasihnya Terjebak Gempa


KOMPAS.com — Seperti yang terjadi pada kebanyakan orang pada umumnya, juara dunia Formula 1 (F1) Jenson Button juga panik saat berusaha mencari pacarnya, Jessica Michibata, ketika terjadi gempa dahsyat di Jepang, Jumat (11/3/11). Pasalnya, saat itu kekasihnya sedang berada di Tokyo.
Pebalap Inggris tersebut sangat kalut ketika dia tidak bisa menghubungi Michibata seusai mendengar bencana alam yang memilukan itu. Karena itu, pria berusia 26 tahun tersebut hanya mengirim sejumlah pesan lewat Twitter untuk menanyakan kondisi pacarnya.
Ternyata Jessica baik-baik saja. Dia selamat dari gempa karena sedang berada di ruang bawah tanah untuk sebuah sesi pemotretan sehingga bisa memperbarui statusnya di jejaring sosial tersebut untuk menyampaikan kondisinya kepada semua temannya di seluruh dunia.
Dia menulis pada sore itu: "Aku baik-baik saja teman-teman, terima kasih karena sudah khawatir tentang aku. Itu adalah hal menakutkan, tapi aku baik-baik saja sekarang!"
Dia juga mengatakan kepada para follower-nya: "Aku berada di sebuah studio basement. Apakah harus berlari menaiki tangga dengan sangat cepat supaya bisa keluar dari gedung ini!"
Ketika gempa Jepang, Button sedang berada di Barcelona. Pebalap berusia 31 tahun tersebut menjalani latihan terakhir pramusim bersama tim McLaren di Circuit de Catalunya. Dia mengirim sejumlah pesan melalui Twitter kepada Michibata, yang sudah dipacarinya selama lebih dari dua tahun. Button meminta Michibata memeriksa pesan pribadi yang dikirimnya ke kotak masuk.
Akhirnya, setelah mendengar dari pacarnya, Button mengetweet: "Gadisku, teman-teman dan keluarga dalam keadaan baik dan hanya sedikit terguncang."
Button (dan semua pebalap) baru akan mengakhiri rangkaian latihan pramusim di Barcelona,  Sabtu sore. Setelah itu, mantan pebalap Brawn GP, sekarang jadi tim Mercedes GP, tersebut lebih fokus mengikuti berbagai berita perkembangan di Jepang dan Pasifik.
"Saya hanya ingin menambahkan peristiwa hari ini di trek benar-benar dimasukkan ke dalam perspektif mereka dengan tragedi mengerikan di Jepang.
"Saat ini, pikiran saya hanya tertuju ke semua orang di Jepang, khususnya di daerah Sendai, yang paling parah terkena dampak bencana. Hati saya berada dengan mereka."
Seorang juru bicara Button mengonfirmasi ke Mail Online bahwa pebalap tersebut sekarang telah berbicara dengan Michibata lewat telepon. Juara Dunia 2009 itu sudah bisa mengetahui bahwa Michibata dan semua teman serta keluarganya di Jepang selamat dan baik-baik saja.
Jenson dan Michibata mulai berkencan pada awal 2009. Mereka sempat putus selama musim panas, tetapi bersatu kembali untuk kencan romanis pada bulan Agustus.
Button baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia akan berhenti dari balap profesional sebelum menjadi seorang ayah. Ini adalah harapannya untuk masa depan.
Berbicara di Barcelona minggu ini, ia berkata: "Saya tidak ingin punya anak ketika masih membalap. Ini tidak sepadan dengan risikonya."
"Salah satu alasannya adalah bahwa saya pikir sikap saya untuk membalap akan berubah jika memiliki anak. Hal lain adalah Anda tidak mendapatkan cukup waktu untuk terus berada bersama dengan mereka."
"Jika Anda mulai merasa takut untuk menggeber mobil hingga batas kecepatan, Anda harus berhenti membalap di Formula Satu. Tidak ada gunanya lagi."
"Ini akan seperti jatuh dari tebing. Sekali saya merasa bahwa saya berubah, tidak mencapai batas akhir, saya akan berhenti."
Bintang Twilight, Kristen Stewart dan Taylor Lautner, serta pembawa acara TV Jimmy Kimmel, juga telah dievakuasi dalam peringatan tsunami. Lautner dan Stewart sedang dalam pengambilan gambar di pantai Pulau Vancouver ketika peringatan tsunami itu datang, sementara Kimmel sedang berlibur di sebuah pulau Polinesia Perancis.

Tsunami Jepang, Kemenlu RI Buka Call Center


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Luar Negeri RI membuka "Call Center" untuk mencari tahu informasi terkini tentang WNI di Jepang yang Jumat (11/3) dilanda gempa tsunami, melalui nomor telepon 021 3510409.
Kepada pers, sebagaimana diumumkan resmi pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melalui Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI), bahwa Kemenlu juga memberi kesempatan para keluarga WNI Jepang di Indonesia bisa mengontak telepon seluler Wakil Dubes RI, Ardi.
Nomor kontak Wakil Duta Besar (Dubes) RI untuk Jepang tersebut, yakni 0819031324994. Dua nomor ini akan 'stand by' menerima semua informasi atau memberi penjelasan mengenai kondisi terkini. Demikian keterangan pihak Kemenlu sebagaimana dikutip ANTARA dari Lembaga Penyiaran Publik (LPP) LPP TVRI sore ini.

Tsunami Rusak Rumah dan Jembatan di Jayapura


Liputan6.com, Jayapura: Tsunami kiriman gempa di Jepang merusak beberapa bangunan rumah dan jembatan yang ada di kampung Tobati, yang berlokasi di tengah teluk Youtefa, Papua. Seperti diwartakan Antara, Sabtu (13/3), tsunami menerjang Tobati sekitar pukul 21.30 WIT. Belum ada laporan korban jiwa hingga tulisan ini disusun.
"Beberapa rumah dan jembatan di kampung Tobati rusak parah, bahkan ada beberapa yang hancur total akibat gelombang tsunami semalam. Yang paling parah terkena terjangan tsunami adalah pemukiman dan jembatan di jalur laut," kata Sekretaris Jemaat gereja kampung Tobati, Marcelino Hababuk.
Ia juga mengatakan, saat mendengar akan ada tsunami menuju Jayapura, warga kampung Tobati langsung bergegas menuju gereja setempat, yang berlokasi di atas perbukitan pulau itu. "Tiga kali kami melihat air naik turun, dimulai sekitar pukul 20.30 WIT, puncaknya hingga akhirnya menghancurkan rumah dan jembatan kampung," ujarnya.
Menurutnya,  ada sebuah rumah di kampung Enggros--letaknya bersebelahan dengan Tobati--yang tak berbekas karena disapu tsunami. Kini, warga Tobati sedang berusaha memperbaiki rumah dan jembatan yang rusak.
Sebelumnyam pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah V Jayapura mengeluarkan peringatan terjadinya tsunami di wilayah perairan Papua bagian utara yang mencakup Jayapura, Sarmi, Biak, Serui dan daerah sekitarnya Jayapura, Sarmi, Biak, Serui dan daerah sekitarnya [baca: Warga Pesisir Jayapura Mulai Mengungsi].(MEL)