22/02/11

Tamara Bleszynski, Tak Tahan Karena Sering Disodomi Teuku Rafli Pasha

Posted on by erensdh


Kabar mengenai perlakuan sodomi, yang sering dilakukan oleh Teuku Rafli Pasha, ternyata bukan sekedar isapan jempol.
Malah, hal itu menjadi salah satu alasan Tamara menggugat cerai suaminya itu.
Padahal, kabar yang selama ini beredar hanya menyebutkan, penyebab perceraian mereka adalah karena Rafli tidak mampu menafkahi istrinya. Disodominya Tamara diungkap sumber kami di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, yang kembali menggelar kasus perceraian bintang iklan Lux itu, Rabu (16/11) kemarin.
Kata seorang sumber, yang tidak ingin namanya ditulis, Tamara selalu mengeluh pada ibunya karena sering disodomi suaminya, selama delapan tahun usia pernikahan mereka. “Tamara bercerita kepada ibunya kalau dia sering disodomi oleh Rafli.”
“Sudah gitu, Rafli diceritakan sebagai seorang suami yang malas dan tidak mau bekerja, karena beranggapan bahwa Tamara pandai mencari uang,” jelasnya.
Hal ini, masih kata sumber tersebut, membuat keduanya kerap bertengkar hingga menyebabkan Tamara tak tahan dan akhirnya meninggalkan rumah mereka di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Di persidangan kemarin, kuasa hukum Tamara, Elza Syarief, menolak menjelaskan secara rinci tentang penderitaan yang dialami oleh kliennya. Namun, pengacara berkacamata ini mengakui kalau Tamaramemang sangat menderita, hingga berani mengajukan gugatan cerai.
“Kalau klien saya nggak menderita, buat apa dia mengajukan gugatan cerai,” kata Elza, kemarin.
Meski demikian, Elza berjanji akan membeberkan semuanya kepada wartawan seminggu setelah persidangan perceraian tuntas.
“Saya geram pada Rafli. Semua jalan perdamaian yang ditempuh tidak ditanggapi baik olehnya. Saya sebenarnya menaruh hormat kepada dia, karena kakeknya adalah teman baik almarhum orangtua saya. Kalau dia masih bertindak tidak baik, tunggu saja seminggu lagi, saya akan mengungkapkan semuanya,” tegas Elzasetengah mengancam.
Mengenai penderitaan yang dialami oleh Tamara, diakui sendiri oleh ibunda Tamara, Farida Gasik. Katanya, anaknya itu sudah menceritakan kelakuan buruk Rafli semenjak 3 tahun yang lalu.
“Anak saya sudah menderita sejak tiga tahun yang lalu. Dia selalu bercerita jika mengalami perlakuan buruk dari Rafli,” kata Farida yang ikut mendampingi Elza Syarief. Farida juga menegaskan kalau keretakan rumahtangga anaknya itu sudah terjadi sejak kurun tiga tahun yang lalu.
“Sebagai anak, pantas jika dia bercerita kepada orangtuanya. Keretakan mereka memang sudah ada sejak tiga tahun yang lalu, karena itu tadi, dia sering bercerita kepada saya,” kata Farida.
Sementara itu, Rafli yang datang ke Persidangan dengan didampingi kuasa hukumnya, M Muslih, membantah dengan keras apa yang telah diungkapkan di dalam persidangan, termasuk pertanyaan apakah benar dirinya telah melakukan pelecehan seksual kepada istrinya itu.
“Semua yang diungkapkan dalam persidangan itu bohong. Apapun yang terjadi antara saya dengan Tamara itu, hanya Tuhan yang tahu,” kata Rafliyang langsung meninggalkan persidangan.
Ketika ditanyakan tentang peluangnya untuk berdamai dengan istrinya, lelaki asal Aceh itu mengaku pesimis. Bahkan dirinya sudah menampakkan nada pasrah. “Saya sudah pasrah dengan apa yang terjadi. Tetapi sebagai manusia saya tetap berkeinginan untuk bisa berdamai dan bersatu dengan Tamara,” katanya.
Demikian halnya ketika dikonfirmasi mengenai kabar dirinya sering menghambur-hamburkan uang Tamara. “Semua yang saya peroleh dari hasil kerja memang lebih kecil dari Tamara. Dan kita telah sepakat untuk menyatukannya dalam tabungan. Kalaupun saya menggunakannya, pasti sudah dengan seizin Tamara, karena memang itu kesepakatannya,” kata lelaki berwajah ganteng ini.
Seperti diketahui, selain Tamara yang dianggap menjadi tulang punggung keluarga, Raflimengakui kalau dirinya masih memberikan nafkah kepada Tamara. “Semenjak saya menikah dengan Tamara, saya memberikan nafkah lahir dan bathin kepadanya,” kata Rafli, sambil menjelaskan kalau pekerjaannya adalah pekerjaan yang dulu diwariskan oleh almarhum ayahnya.
Sementara itu, perihal perwalian anak (hak Provisi) yang diajukan oleh kuasa hukum Tamara, ditolak oleh majelis hakim yang diketuai oleh Sulaeman Abduh. Namun, Elzamengaku tidak kecewa atas putusan hakim itu.
“Hak itu dulu kita ajukkan karena Rasya sangat sulit untuk bertemu Tamara. Apalagi pemberitaan kala itu yang memojokkan Tamara. Nah sekarang, kondisi Rasya sudah stabil, artinya Rasya bisa bebas bertemu dengan ibunya kapan saja. Tentu saja dalam pengasuhan mereka berdua. Tapi nanti setelah resmi bercerai kita akan meminta agar hak pengasuhan anak berada ditangan Tamara,” jelasnya. Hehehe.. Sekali-kali baca berita yang lama juga enak ya? (Kapanlagi.com Kamis, 17 November 2005 07:15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar